SEJARAH SINGKAT MOTOR HARLEY DAVIDSON (5-TAMAT)
Pasca usaha perubahan imej dan gengsi, Motor Harley Davidson mulai mengalami kemajuan dan keuntungan. Setelah go public tahun 1986, Harley Davidson Motor Co. menjadi industri paling sehat di Amerika Serikat. Meski sempat stock split, harga saham Harley meningkat sampai 15.000 persen sampai saat ini. Sekali lagi inilah artikel terakhir dari Sejarah Singkat Motor Harley Davidson (5-Tamat). Bagi yang tertarik silahkan ikuti dari awal artikel.
Setelah melakukan Go public tahun 1986, setahun berikutnya, Harley Davidson Motor Co dapat menarik dana US$18,7 juta dari penjualan saham. Dengan kondisi keuangan yang semakin baik, Harley dapat menguasai 40 persen pasar. Pendapatan bersihnya US$17,7 juta, dari penjualan US$685,4 juta.
Keuntungan ini terus berlanjut hingga 1988. Pendapatan bersih melonjak menjadi US$27,2 juta pada penjualan US$757,4 juta. Pasar HD di kelas sepeda motor super-heavyweight melambung menjadi 46,5 persen atau hampir dua kali lipat segmen pasar yang dapat direbut Honda.
Selama hampir 100 tahun, Harley mempertahankan mesin bersistem pendingin udara. Baru pada Oktober 2001, Harley-Davidson memperkenalkan V-Rod - hasil kolaborasi dengan Porsche- yang menggunakan radiator. Peluncuran V-Rod berkaitan dengan usaha Harley merebut pasar anak muda AS yang lebih kepincut pada motor Ducati. Motor buatan Italia itu terkesan lebih sporty, ringan, dan disainnya dianggap seksi. Harley juga berusaha merebut pasar muda Eropa, yang lebih memilih motor buatan BMW. V-Rod yang berharga US$17.000 itu memiliki 110 tenaga kuda, dan dapat dibesut sampai 225 km per jam.
Tahun 2002, majalah Forbes mendapuk Harley-Davidson Motorcycle Co sebagai ''Company of the Year''. Menurut Forbes, tahun itu banyak perusahaan yang dirundung malang , tapi Harley mencatat pertumbuhan penjualan sebanyak 15 persen menjadi US$3,3 miliar. Pendapatannya juga meningkat sampai 26 persen menjadi US$435 juta. Saham perusahaan yang menaungi 8.000 karyawan ini di lantai bursa meningkat 41 persen pada 2001, ketika indikator saham S&P mencatat penurunan sebanyak 15 persen.
0 Comments:
Post a Comment